Chrome Pointer

DausCND Foundation

Sunday, March 15, 2015

[Makalah] Fisiologi Hati

MAKALAH FISIOLOGI
FISIOLOGI HATI
  



Disusun Oleh :
Merysta Galuh Pradita                        A102.10.045
Muhammad Firdaus Ramdani            A102.10.046
Myka Widyastuti                                A102.10.047
Putri Aprillia                                       A102.10.048

 Kelas 1B2

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2014/2015



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses belajar terutama pada mata kuliah “Fisiologi” terkhususnya yang berhubungan dengan “Fisiologi Hati”.
Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami  sehingga dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta,  Oktober 2014

                                                                                                            Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
A.              Latar Belakang
            Hati merupakan sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunysi berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system pencernaan. Hati dewasa normal memiliki massa sekitar 2,5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, sebelah kanan, dibawah diafragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hipokondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada di bawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati. Secara fisiologis, hati memiliki banyak fungsi yang penting dalam tubuh manusia.

B.               Rumusan masalah
1.                  Apakah pengertian dari hati ?
2.                  Bagaimanakah struktur hati ?
3.                  Bagaimana fungsi  hati?
4.                  Apakah pengertian Sistem bilier ?
5.                  Apa saja enzim yang terdapat dalam hati?

C.               Tujuan
1.                  Untuk mengetahui pengertian hati
2.                  Untuk mengetahui struktur hati
3.                  Untuk mengetahui fungsi hati
4.                  Untuk mengetahui pengertian sistem bilier
5.                  Untuk mengetahui enzim apakah yang terdapat dalam hati




BAB II
PEMBAHASAN
1.                 Pengertian Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, beratnya sekitar 1 - 2,3 kg. Hati berada di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar regio hipokondriak. Bagian atas dan anterior memiliki struktur yang halus terpasang tepat di bawah permukaan diafragma, bagian posterior tampak tidak beraturan. Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastis dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum. Lipatan peritoneum membentuk ligamen penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior diafragma. Hati memiliki empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran besar, sedangkan lobus yang berukuran lebih keil, berbentuk baji, adalah lobus kiri. Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di permukaan posterior. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.


2.                  Struktur hati
Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1.3 - 3.0 kilogram. Ia adalah organ lembut berwarna perang kemerahan. Hati merupakan organ kedua terbesar manusia (organ terbesar adalah kulit) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Ia terletak di bawah diafragma di sebelah kanan badan manusia. Sebagian besar permukaan hati terletak di dalam sangkar toraks yang melindunginya daripada kecederaan. ia juga menjadi alas bagi pundi empedu yang menyimpan empedu. Secara anatomi, hati dapat dibagi menjadi empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Unit fungsional utama dari hepar dinamakan sebagai lobulus portal. Lobulus portal dibatasi oleh 3 vena sentralis berbeda yang dikelompokkan sekitar sumbu duktus biliaris interlobuler. Lobulus portal terdiri atas bagian-bagian dari 3 lobulus klasik yang berdekatan yang melepaskan sekret kedalam duktus biliaris interlobularis (sebagai pusatnya). Kerusakan hepar biasanya berhubungan dengan perdarahannya dan suatu susunan unit yang lebih kecil yaitu asinus hepar, merupakan konsep terbaru dari unit fungsional hepar terkecil. Unit ini terdiri atas sejumlah parenkim hepar yang terletak di antara 2 vena sentralis dan mempunyai cabang terminal arteria hepatika, vena porta dan sistem duktuli biliaris sebagai sumbunya. Jadi suatu asinus hepar memperoleh darah dari cabang akhir arteria hepatika dan vena porta, serta mengeluarkan hasil sekresi eksokrin kedalam duktuli biliaris.

3.                 Fungsi Hati
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fung hati yaitu :
1)                  Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain.Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt  dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).

2)                  Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :
   i.            Senyawa 4 karbon – KETON BODIES
 ii.            Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
iii.            Pembentukan cholesterol
iv.            Pembentukan dan pemecahan fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid.

3)                  Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi,  hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein.∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung ± 584 asam amino dengan BM 66.000.

4)                  Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.

5)                  Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K

6)                  Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.

7)                  Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers mechanism.

8)                   Fungsi hemodinamik
Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.

4.                 Sistem Bilier
Fungsi utama dari system bilier adalah sebagai tempat penyimpanan dan saluran cairan empedu ( transportasi empedu dari hepar ke usus halus, mengatur aliran empedu, storage (penyimpanan) dan pengentalan dari empedu ). Empedu di produksi oleh sel hepatosit sebanyak 500-1500 ml/hari. Empedu terdiri dari garam empedu, lesitin dan kolesterl merupakan komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak dan garam anorganik. Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu dan di sini mengalami pemekatan sekitar 50 %. Fungsi Empedu sendiri yaitu :
a)                  Berperan utk penyerapan lemak yaitu dalam bentuk emulsi, juga penyerapan mineral. Contoh : Ca, Fe, Cu
b)                   Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase pankreas)
c)                  Penyediaan alkalis utk menetralisir asam lambung di duodenum
d)                 Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah dimetabolisme di dalam hati
Pengaliran cairan empedu diatur oleh 3 faktor , yaitu sekresi empedu oleh hati , kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledokus. Dalam keadaan puasa produksi akan dialih-alirkan ke dalam kandung empedu. Setelah makan, kandung empedu berkontraksi , sfingter relaksasi dan empedu mengalir ke dalam duodenum. Aliran tersebut sewaktu-waktu seperti disemprotkan karena secara intermiten tekanan saluran empedu akan lebih tinggi daripada tahanan sfingter. Hormon kolesistokinin (CCK) dari selaput lendir usus halus yang disekresi karena rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam lumen usus, merangsang nervus vagus , sehingga terjadi kontraksi kandung empedu. Demikian CCK berperan besar terhadap terjadinya kontraksi kandung empedu setelah makan, Empedu yang dikeluarkan dari kandung empedu akan dialirkan ke duktus koledokus yang merupakan lanjutan dari duktus sistikus dan duktus hepatikus. Duktus koledokus kemudian membawa empedu ke bagian atas dari duodenum, dimana empedu mulai membantu proses pemecahan lemak di dalam makanan. Sebagian komponen empedu diserap ulang dalam usus kemudian dieksresikan kembali oleh hati.

5.                 Enzim Hati
a)                  Alanine aminotransferase (ALT)
Adalah lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka,sel-sel hati menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-tingkat enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati. Aminotransferase-aminotransferase mengkatalisasi reaksi-reaksi kimia dalam sel - sel dimana suatu  kelompok amino ditransfer dari suatu  molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati ( hepatosit ), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan penyakit pada saluran cairan empedu.

b)                  AST (Enzim aspartate aminotransferase )
Adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes inikurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan AST akan serupa.

c)                  Fosfatase alkali
Meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan ini juga dapatterjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalahsuatu kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalamhati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat karena alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.
d)                 GGT
Sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam banyak jaringan selain hati. Serupa dengan fosfatasealkali, GGT dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran cairan empedu. Namun tes GGT sangat peka, dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir semua penyakit hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai reaksi pada beberapaobat dan zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala ( tetapi tidak selalu ) dapat menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis sintetis sebagai pengganti gula.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Fungsi hati adalah: Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, mengatur kadar gula darah, tempat pembentukan urea dari ammonia, menawarkan racun, membentuk vitamin A dari provitamin A dan tempat pembentukan fibrinogen protrombin.
















DAFTAR PUSTAKA

·                     Guyton & Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
·                    Nurachmah, Elly., Rida Angriani. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medika.
·                    Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat eds 10. Jakarta : EGC

·                    Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia

0 comments: